Mural Gang Mangsit

Saat kita bicara seni dan budaya banyak yg tidak tahu bahwa di masa sebelumnya Denpasar adalah tempat lahirnya banyak seniman dan budayawan yg salah satunya akan diceritakan dalam karyaini , yg telah/mestinya tercatat dalam sejarah perkembangan budaya Bali, sehingga perjalanan tokoh-tokoh tersebut dapat menginspirasi kalangan muda denpasar- Bali. Kejeniusan lokal ini sudah sepatutnya lebih sering kita ceritakan melalui media media yg menarik bagi anak muda, agar menjadi pintu pembuka wawasan sekaligus memancing keingintahuan dan membangkitkan rasa bangga serta percaya diri bagi generasi muda, karena mengetahui bahwa memang benar adanya mereka adalah bagian dari bangsa yg besar, karena kembali menyadari tokoh- tokoh jenius masa lalu terlahir dimana-mana bahkan di lingkungan mereka sendiri .
Karya ini menceritakan seorang tokoh seni lokal bernama I Gusti Made gede (1840-1943), beliau adalah seorang seniman ukir, Undagi yg sangat tersohor pada masanya , karya ini terjemahan dari foto beliau di Puri grenceng bersama murid2nya, dalam terlihat Bliau yg sedang duduk memegang pensil dan patung yg baru melalui proser dasar, dan murid2 yg sedikit mengalami modifikasi dari foto aslinya yg dimaksudkan untuk menerjemahkan beberapa tingkatan dalam kelas seni ukir, mulai dari yg paling dasar mengasah pisau pahat, mengampelas patung dan masuk pasa kelas berikutnya pahat dan pulas(finishing ).
Di gambar berikutnya adalah tabir (langse) yg dibuka yg didalamnya ada sebuah bola cahaya dengan percikan- percikan api yg mengambarkan semangat kesenian yg meregenerasi, lalu ada 2 topeng 1.Prabhu Arsa Wijaya 2. Prabhu Rahwana dengan ciri otentik dari karya2 peninggalan Beliau.
karya ini merupakan karya pembuka dari keseluruhan konsep yg akan menceritakan tokoh2 seni yg berperan penting untuk meng koneksikan kembali semangat dan ingatan tentang kecerdasan seni masa lalu dan masa sekarang.
Rahayu
Putu marmar herayukti
Karya ini menceritakan seorang tokoh seni lokal bernama I Gusti Made gede (1840-1943), beliau adalah seorang seniman ukir, Undagi yg sangat tersohor pada masanya , karya ini terjemahan dari foto beliau di Puri grenceng bersama murid2nya, dalam terlihat Bliau yg sedang duduk memegang pensil dan patung yg baru melalui proser dasar, dan murid2 yg sedikit mengalami modifikasi dari foto aslinya yg dimaksudkan untuk menerjemahkan beberapa tingkatan dalam kelas seni ukir, mulai dari yg paling dasar mengasah pisau pahat, mengampelas patung dan masuk pasa kelas berikutnya pahat dan pulas(finishing ).
Di gambar berikutnya adalah tabir (langse) yg dibuka yg didalamnya ada sebuah bola cahaya dengan percikan- percikan api yg mengambarkan semangat kesenian yg meregenerasi, lalu ada 2 topeng 1.Prabhu Arsa Wijaya 2. Prabhu Rahwana dengan ciri otentik dari karya2 peninggalan Beliau.
karya ini merupakan karya pembuka dari keseluruhan konsep yg akan menceritakan tokoh2 seni yg berperan penting untuk meng koneksikan kembali semangat dan ingatan tentang kecerdasan seni masa lalu dan masa sekarang.
Rahayu
Putu marmar herayukti