Mural OWHC Eurasia

Mural pada Taman Kumbasari ini merupakan lambang persahabatan antar Kota Pusaka Dunia (OWHC), yang menampilkan ikon Kompleks Sejarah dan Arkeologi Bolgar dan Kompleks Bersejarah dan Arsitektur Kazan Kremlin di Rusia. Mural ini dilukis oleh I Wayan Paramarta pada saat penyelenggaraan Konferensi Internasional IX Organization World Heritage Cities Eurasia di Kota Denpasar pada tanggal 29 April - 2 Mei 2019. Sementara itu, ikon Patung Catur Muka Denpasar juga dilukis di Rusia.
Penyelenggaraan konferensi internasional tahun ini mempertemukan kota pusaka di wilayah Benua Asia dan Eropa dengan mengangkat tema tentang Resilient Heritage and Tourism. Tema ini diangkat sesuai dengan permasalahan yang rentan dihadapi oleh Kota Pusaka Dunia, yakni bagaimana memadukan keaslian kota pusaka yang berjalan saling mendukung dengan sektor pariwisata. Konferensi ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan kemitraan diantara kota warisan budaya dunia untuk dapat berbagi pengalaman, bertukar gagasan dalam memperkuat warisan budaya sebagai penyelamat dasar wisata budaya dan memperkuat peradaban di masa depan.
Konferensi internasional ini dihadiri oleh delegasi dari 13 negara di Benua Asia dan Eropa serta 7 kota yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Terdapat tiga sesi pada hari pertama konferensi internasional, yaitu Plenary Session, Business Session, dan Mayors Meeting. Plenary Session membahas tentang upaya pelestarian warisan budaya dengan melibatkan 5 kota. Business Session membahas tentang kunci keberhasilan pengembangan pariwisata budaya dengan melibatkan 4 kota termasuk Denpasar. Dan pada Mayors Meeting, beberapa pimpinan daerah di dalam dan luar negeri peserta konferensi berhasil membuat kesepakatan bersama, Denpasar Commitment, yang ditandatangani dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Rusia, dan Bahasa Inggris. Adapun isi dari Denpasar Commitment adalah:
1. Untuk mengadakan sesi khusus tentang Heritage Tourism pada setiap kongres OWHC yang melibatkan para profesional pariwisata, akademisi pariwisata, dan departemen pariwisata pemerintah dari wilayah anggota sebagai ekosistem untuk heritage tourism yang berkelanjutan;
2. Memastikan adanya peningkatan kapasitas dalam pelestarian heritage dan heritage tourism untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan menerapkan kearifan lokal dari setiap wilayah anggota, seperti Tri Hita Karana (harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan) di Bali;
3. Untuk mendorong adanya kerja sama antar kota-kota di wilayah anggota OWHC.
Pada akhir konferensi, para delegasi mengunjungi objek wisata yang memiliki nilai warisan budaya dan sejarah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Adapun objek wisata yang dikunjungi seperti Prasasti Blanjong, Monumen Bajra Sandi, Denpasar Art Space, Pasar Badung, Puri Jro Kuta, Taman Ayun, dan Hotel Inna Bali Heritage.
-------------------------------------------------------------------------------------
The mural on Kumbasari Park is a symbol of friendship between the World Heritage Cities (OWHC), which displays the icons of Bolgar Historical & Archeological Complex and Historic & Architectural Complex of the Kazan Kremlin in Russia. This mural was painted by I Wayan Paramarta during the IX International Conference of Eurasia World Heritage Cities in Denpasar City on April 29 - May 2, 2019. Meanwhile, the icon of Denpasar City, Catur Muka Statue, was also painted in Russia.
This year's international conference brought together heritage cities in the Continent of Asia and Europe with the theme of Resilient Heritage and Tourism. This theme was presented according to the problems that often faced by the World Heritage Cities, specifically how to combine the authenticity of heritage cities that go hand in hand with the tourism sector. The conference meant to develop a network of partnerships between world cultural heritage cities to share experiences. They exchanged ideas in strengthening cultural heritage as the salvation of cultural tourism and strengthening civilization in the future.
The delegates from 13 countries in the Continent of Asia and Europe, as well as 7 cities members of Heritage City Networks Indonesia (JKPI), attended this international conference. There were three sessions on the first day of the international conference, namely Plenary Session, Business Session, and Mayors Meeting. In Plenary Session 5 cities discussed the preservation of cultural heritage. In Business Session 4 cities, including Denpasar City, discussed the key to the successful development of cultural tourism. And at Mayors Meeting, several local and foreign regional leaders managed to make a joint statement, Denpasar Commitment, which was signed in Indonesian, Russian, and English. The contents of the Denpasar Commitment:
1. To hold a specific session on Heritage Tourism during every World Congress of the Organization of World Heritage Cities (OWHC) involving tourism professionals, academia, and government tourism department of member regions as an ecosystem for sustainable heritage tourism.
2. To ensure capacity building in Heritage Conservation and Heritage Tourism in responding to climate change by implementing local knowledge of every member region, such as Tri Hita Karana (Harmony and Balancing in Life) in Bali.
3. To promote cooperation amongst cities of the member regions of OWHC.
At the end of the conference, the delegates visited tourist attractions that have cultural and historical heritage values in Denpasar City and Badung Regency. The tourist attractions visited were Blanjong Inscription, Bajra Sandi Monument, Denpasar Art Space, Badung Market, Jro Kuta Palace, Taman Ayun Temple, and Inna Bali Heritage Hotel.