Tukad Badung

Tukad Badung

Tukad Badung adalah salah satu sungai yg melintasi Badung dan Denpasar. Konon Tukad Badung menjadi lintasan pasukan ekspedisi Belanda yg bergerak menuju Puri Pemecutan dari Denpasar pada peristiwa Puputan Badung 20 September 1906. Panjang Tukad Badung mulai dari hulu sampai hilir ± 22 km. Tukad Badung berawal dari Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, kurang lebih 12 km sebelah utara Kota Denpasar. Sungai tersebut mengalir ke arah selatan melewati Kota Denpasar dan bermuara di Teluk Benoa. Anak-anak sungai utamanya adalah Tukad Tagtag dan Tukad Pedih.

Selain Pasar Badung dan Pasar Kumbasari yg letaknya di pinggir Tukad Badung, kini Pemerintah Kota Denpasar terus melakukan upaya meningkatkan kebersihan aliran sungai di kota dengan melakukan penataan dan revitalisasi.

Kawasan hilir Tukad Badung di Desa Pemogan tepatnya di kawasan Jl. Taman Pancing. Penataan Tukad Badung merupakan salah satu kebijakan Bapak I. B. Rai Dharmawijaya Mantra agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Diharapkan nantinya masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan kebersihan di wilayah sekitarnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Badung River is one of the rivers that cross Denpasar City and Badung Regency. The river became the trajectory of the Dutch expeditionary forces moving towards to Pemecutan Palace from Denpasar during the Puputan Badung on September 20, 1906. The length of the Badung River is ± 22 km. It starts from the District of Abiansemal, Badung Regency, approximately 12 km north of Denpasar City. The river flows south through Denpasar City and empties into Benoa Bay. The main creeks are Tagtag River and Pedih River.

In addition to Badung Market and Kumbasari Market, which is located on the side of Badung River, Denpasar City Government continues to make efforts to improve the sanitation of river flow in the city by conducting arrangement and revitalization.

The downstream of Badung River is in Pemogan Village, precisely in Taman Pancing Street. The arrangement of the Badung River is one of the policies of Mr. I. B. Rai Dharmawijaya Mantra so people do not throw garbage into the river. We hope the community will be more concerned about the environment and sanitation in the surrounding area.