- Home
- News & Articles
- News
- Men Gabrug, Menaikan Derajat Kue Laklak
Penasaran dengan jajanan ala Bali dari Kabupaten Buleleng, kue laklak? Tak perlu ke Buleleng yang jaraknya sekitar 200 kilometer dari Kota Denpasar. Cukup pergi ke warung Men Gabrug, di Jalan Drupadi, Anda mendapatkan jajan tradisional laklak seharga Rp 5.000 per porsinya.
Laklak itu berupa campuran tepung beras, santan, garam, dan perasaan daun sugi sebagai pewarna hijau. Bahan-bahan tersebut diaduk menjadi adonan yang sedikit mengental. Lalu, adongna dituang dalam cetakan loyang berisi bulatan bulatan setengah lingkaran berdiameter 5 cm. Panggang di atas tunggu kayu lebih terasa nikmat dan kematangannya rata. Nah, satu porsi berisi lima kue agak pipih setengah lingkaran dan ditambah parutan kepala muda serta cairan gula Bali atau gula aren.
Men Gabrug membuka warung ini sejak tahun 2013 lalu. Ia tertarik membuka jajan laklak karena kerinduannya dengan laklak masa kecilnya di Buleleng. Ternyata, usaha jajanan laklaknya laris manis. Bagi Pemerintah Kota Denpasar, hal ini merupakan potensi wisata kuliner jajananan tradisional Bali, yang perlu didukung dan dilestarikan.
Ada hal lain lagi yang unik di jajan laklak Men Gabrug ini. Anda datang, laklak segar yang datang, Tak ada istilah, laklak 15 menit lalu atau 30 menit lalu yang tersaji. Jadi, Anda harus bersabar untuk mengantre karena semua yang datang akan mendapatkan laklak yang baru saja matang dari panggangan.
Memanggang laklak pun, Men Gabrug memilih dari bara api kayu kopi. Dengan menggunakan kayu kopi, asap yang dihasilan tidak terlalu tebal tapi pas untuk melakukan pemanggangan. Matangnya rata dan menjadikan warna hijau laklak semakin menarik.
Walaupun laklak yang baru dipanggang ketika dipesan, tenang saja, waktu pemanggangannya tak memerlukan berjam-jam untuk mendapatkannya. Cukup beberapa menit dengan penuh kesabaran. Men Gabrug memiliki loyang pemanggangan yang banyak, kok...
Rasa laklak mulai berkembang. Tak hanya rasa original, asli dari rasa santan kelapa saja. Sekarang rasanya beragam ada rasa durian, nangka, melon, pisang, strawberry, hingga buah naga menjadi pilihan setiap pembeli. Hmmmmm...... mengundang selera.
Selain menu laklak, Warung Men Gabrug juga menawarkan sajian tradisonal lainnya seperti tipat kuah, nasi be genyol tipat cantok, es daluman atau cincau, hingga rujak Bali. Sama halnya dengan Laklak, seluruh menu makanan di Men Gabrug ini merupakan sajian yang segar dan hanya diidangkan hari itu saja.
Yuk, datang, cicipin, dan cintai kuliner Nusantara.... Ayo, Denpasar!
Komentar
Tambah Komentar0 Comment