- Home
- News & Articles
- News
- Menikmati Seni di Taman Budaya Denpasar
Siapa bilang zaman menggerus kreativitas dalam berkesenian dan budaya? Buktikan di Taman Budaya Denpasar jika zaman menggerusnya. Karena Anda tetap bisa menonton pentas seni tradisional dan kontenporer masih bisa dinikmati berdampingan. Mulai dari seniman tua, remaja, muda dan anak-anak mendapatkan jadwal bergantian untuk pentas.
Budaya Bali memang salah satu yang paling keras menghadapi serbuan budaya asing. Apalagi, pulau ini menjadi pintu gerbang destinasi pariwisata dunia di Indonesia. Keberadaan taman-taman budaya dan pusat-pusat kesenian Bali amat berperan melestarikan keteguhan tradisi dan kultur lokal.
Taman Budaya Bali atau lebih dikenal dengan Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar salah satu pusat seni tertua di Bali yang terletak di Jalan Nusa Indah, Kota Denpasar. Gubernur Bali pertama, Ida Bagus Mantra yang terkenal sangat mencintai budaya Bali menyumbangkan lahan seluas lima hektar (ha) untuk membangun kompleks yang dibuka sejak tahun 1973.
Kawasan Taman Budaya ini terdiri dari empat kompleks, yaitu kompleks suci, meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, dan Bale Pepaosan. Kedua, kompleks tenang, meliputi Perpustaan Widya Kusuma.
Ketiga, kompleks setengah ramai, meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, studio patung, wisma seni, dan wantilan. Keempat, kompleks ramai, meliputi panggung Ardha Candra dan Ksirarnawa.
Ardha Candra adalah panggung terbuka yang biasa digunakan untuk pementasan kolosal, pertunjukan musik, dan pentas seni lainnya. Panggung yang menjadi salah satu ikon di taman budaya ini bisa menampung hingga enam ribu penonton.
Ksirarnawa adalah panggung tertutup yang bisa juga digunakan untuk pementasan kolosal. Fungsinya hampir sama dengan Ardha Candra, hanya bentuknya saja yang tertutup. Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Gubernur Bali kerap menggelar acara akbar di sini.
Selain Ardha Candra dan Ksirarnawa, ada juga Kalangan Ratna Kanda dan Kalangan Ayodya yang merupakan pentas terbuka. Panggung ini biasa digunakan untuk pentas seni, seperti tarian, arja, dan joged.
Seluruh kompleks taman budaya ini dibuat menurut arsitektur Bali, dihiasi relief-relief indah dan menarik. Di dalam gedung pameran pengunjung bisa menyaksikan berbagai jenis lukisan dan ukiran karya para seniman Bali.
Tempat ini dibuka setiap hari, mulai pagi hingga sore. Jaraknya sekitar 15 kilometer atau menempuh waktu perjalanan 20 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pesta Kesenian Bali Pesta Kesenian Bali menjadi agenda tahunan di Taman Budaya Denpasar ini yang digelar sebulan penuh, per bulan Juni-Juli. Perwakilan seniman dari sembilan kabupaten kota di Bali datang menunjukkan kesenian khas daerah masing-masing, mulai dari seni tari, musik, ukir, lukisan, wayang, hingga makanan tradisional.
Pusat budaya dengan total luasan 14 ha ini memiliki areal parkir luas, sehingga pengunjung tak perlu khawatir. Juru parkir dari desa adat, dibantu pecalang atau petugas pengaman desa adat siap membantu pengunjung yang membutuhkan pertolongan atau informasi.
Pesta seni yang digelar sejak tahun 1979 ini menjadi sarana menggali dan melestarikan seni budaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Hal ini mencakup filosofi, nilai luhur dan universal, konsep dasar, hingga warisan budaya benda dan tak benda bernilai sejarah tinggi. Event ini terbukti sukses menarik pengunjung, khususnya wisatawan lokal dan mancanegara.
Pesta Kesenian Bali bisa dikatakan festival seni terlama dan terpanjang dalam tradisi festival di Indonesia. Biasanya acara dibuka dengan karnaval megah yang dihadiri langsung Presiden RI.
Tahun 2018, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema Teja Dharmaning Koripan (Api Spirit Penciptaan). Aneka lomba memeriahkan acara ini, mulai dari lomba baleganjur untuk anak-anak, lomba bondres modern, parade drama gong berlakon sastra bali, arja berlakon cerita rakyat bali, pagelaran wayang kulit, sarasehan, dan berbagai lokakarya. Setiap tahun temannya berbeda.
Yuk, datang ke Taman Budaya Denpasar. Jadwalkan setiap bulan Juni-Juli untuk memuaskan mata menikmati pementasan seni budaya Bali. Ribuan seniman menanti untuk dinikmati...
Budaya Bali memang salah satu yang paling keras menghadapi serbuan budaya asing. Apalagi, pulau ini menjadi pintu gerbang destinasi pariwisata dunia di Indonesia. Keberadaan taman-taman budaya dan pusat-pusat kesenian Bali amat berperan melestarikan keteguhan tradisi dan kultur lokal.
Taman Budaya Bali atau lebih dikenal dengan Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar salah satu pusat seni tertua di Bali yang terletak di Jalan Nusa Indah, Kota Denpasar. Gubernur Bali pertama, Ida Bagus Mantra yang terkenal sangat mencintai budaya Bali menyumbangkan lahan seluas lima hektar (ha) untuk membangun kompleks yang dibuka sejak tahun 1973.
Kawasan Taman Budaya ini terdiri dari empat kompleks, yaitu kompleks suci, meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, dan Bale Pepaosan. Kedua, kompleks tenang, meliputi Perpustaan Widya Kusuma.
Ketiga, kompleks setengah ramai, meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, studio patung, wisma seni, dan wantilan. Keempat, kompleks ramai, meliputi panggung Ardha Candra dan Ksirarnawa.
Ardha Candra adalah panggung terbuka yang biasa digunakan untuk pementasan kolosal, pertunjukan musik, dan pentas seni lainnya. Panggung yang menjadi salah satu ikon di taman budaya ini bisa menampung hingga enam ribu penonton.
Ksirarnawa adalah panggung tertutup yang bisa juga digunakan untuk pementasan kolosal. Fungsinya hampir sama dengan Ardha Candra, hanya bentuknya saja yang tertutup. Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Gubernur Bali kerap menggelar acara akbar di sini.
Selain Ardha Candra dan Ksirarnawa, ada juga Kalangan Ratna Kanda dan Kalangan Ayodya yang merupakan pentas terbuka. Panggung ini biasa digunakan untuk pentas seni, seperti tarian, arja, dan joged.
Seluruh kompleks taman budaya ini dibuat menurut arsitektur Bali, dihiasi relief-relief indah dan menarik. Di dalam gedung pameran pengunjung bisa menyaksikan berbagai jenis lukisan dan ukiran karya para seniman Bali.
Tempat ini dibuka setiap hari, mulai pagi hingga sore. Jaraknya sekitar 15 kilometer atau menempuh waktu perjalanan 20 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pesta Kesenian Bali Pesta Kesenian Bali menjadi agenda tahunan di Taman Budaya Denpasar ini yang digelar sebulan penuh, per bulan Juni-Juli. Perwakilan seniman dari sembilan kabupaten kota di Bali datang menunjukkan kesenian khas daerah masing-masing, mulai dari seni tari, musik, ukir, lukisan, wayang, hingga makanan tradisional.
Pusat budaya dengan total luasan 14 ha ini memiliki areal parkir luas, sehingga pengunjung tak perlu khawatir. Juru parkir dari desa adat, dibantu pecalang atau petugas pengaman desa adat siap membantu pengunjung yang membutuhkan pertolongan atau informasi.
Pesta seni yang digelar sejak tahun 1979 ini menjadi sarana menggali dan melestarikan seni budaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Hal ini mencakup filosofi, nilai luhur dan universal, konsep dasar, hingga warisan budaya benda dan tak benda bernilai sejarah tinggi. Event ini terbukti sukses menarik pengunjung, khususnya wisatawan lokal dan mancanegara.
Pesta Kesenian Bali bisa dikatakan festival seni terlama dan terpanjang dalam tradisi festival di Indonesia. Biasanya acara dibuka dengan karnaval megah yang dihadiri langsung Presiden RI.
Tahun 2018, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema Teja Dharmaning Koripan (Api Spirit Penciptaan). Aneka lomba memeriahkan acara ini, mulai dari lomba baleganjur untuk anak-anak, lomba bondres modern, parade drama gong berlakon sastra bali, arja berlakon cerita rakyat bali, pagelaran wayang kulit, sarasehan, dan berbagai lokakarya. Setiap tahun temannya berbeda.
Yuk, datang ke Taman Budaya Denpasar. Jadwalkan setiap bulan Juni-Juli untuk memuaskan mata menikmati pementasan seni budaya Bali. Ribuan seniman menanti untuk dinikmati...
Komentar
Tambah Komentar0 Comment