KOMPLEKS JAYASABHA

KOMPLEKS JAYASABHA

While having a time around the Puputan Badung fields, try scouting more to Jayasabha building complex, it located right in the north of Puputan Badung.

This building is still a part of Denpasar Palace that has been built in 1788 by I gusti Ngurah Made Pemecutan. This complex was used to be the center of the Badung Emperor. The King of Badung-Kyai Jambe Ksatrya used to love to stay in Satria Palace and built a park under the big beringin tree at the corner north of Satria palace and named it Denpasar Park. Thats the origin of the name Denpasar came from. The uniqueness of this park is there is a spot for Chicken Battle (the sport that most men in Bali love doing it!)

After the park, King of Badung decide to built the Denpasar Palace and move to stay in there from Satria Palace.

The Denpasar Palace was ruined during the puputan battle in 1906 by the dutch colonial and they turned it into their command center for South Bali. But during that time, the dutch colonial doesnt change anything and keep the heritage. Then when Indonesia declared their independence, the building is functioned as a house for Bali’s Governor until now.


-------------------------------------------------------------------------------------

Ketika Anda berada di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, sempatkan mengenali kompleks Jaya Sabha. Lokasinya berada persis di utara lapangan.

Jayasabha ini, sekarang, dikenal sebagai bagian dari rumah jabatan Gubernur Bali. Sebenarnya, sejarah Jaya Sabha berkaitan erat dengan sejarah Denpasar. Karena dahulunya Denpasar adalah sebutan untuk taman kesayangan Raja Badung, Kyai Jambe Ksatrya yang tinggal di Puri Satria.

Raja Badung ini sangat mencintai keindahan alam. Ia membuat taman di bawah pohon beringin di sisi utara pasar yang ada di selatan Puri Satria. Taman ini unik karena dilengkapi dengan tempat sabung ayam.

Taman Denpasar ini menjadi rintisan kompleks Puri Denpasar yang dibangun di tahun 1788 oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan. Setelah kompleks Puri Denpasar selesai dibangun, pusat pemerintahan Kerajaan Badung dipindahkan dari Puri Satria ke Puri Denpasar.

Puri Denpasar sempat dihancurkan Belanda saat Perang Puputan tahun 1906. Belanda kemudian menjadikannya sebagai pusat pemerintahan untuk Bali Selatan.

Belanda sama sekali tidak mengganggu bentuk dan penempatan barang-barang di puri tersebut, justru turut merawatnya. Saatnya Indonesia merdeka, pemerintah memfungsikannya sebagai kantor Gubernur Bali.

Maka jika Anda berkunjung dan menikmati lapangan Puputan Badung serta sekitarnya, sebenarnya turut menikmati wisata sejarah Kota Denpasar. Yuk, berwisata kota (City Tour) Denpasar sambil mengenal sejarahnya...