Momen Imlek yang jatuh di akhir pekan dimanfaatkan warga Bali. Di kawasan Gajah Mada Denpasar misalnya, ada pertunjukan akulturasi budaya Bali dan China.

Akulturasi budaya itu pun tampak lewat pertunjukan Barongsai dan Barong Landung yang dipertunjukkan di kawasan Heritage Gajah Mada, Denpasar, Sabtu (25/1/2020). Ratusan warga Bali dan turis terpantau sudah memadati pertunjukan sejak sore hari.

"Sebagaimana kita ketahui, sejak puluhan tahun yang lalu kawasan Gajah Mada ini telah dikenal sebagai pusat perekonomian dan interaksi sosial budaya bebagai kalangan, tidak hanya dari Denpasar. Kerennya dapat kita lihat bersama berbagai suku ras dan agama yang berbeda telah hidup berdampingan di sini selama puluhan tahun," kata Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Rai Sudarma dalam sambutannya, Sabtu (25/1/2020).

Pertunjukan Barongsai dan Barong Landung yang dipadukan budaya Bali dan China dalam Hari Raya Imlek ini, merupakan bentuk sebuah tolensi antar umat beragama untuk mempererat persaudaraan.

"Adanya perbedaan tersebut merupakan anugerah yang membangun aspek multikultur di kawasan ini, serta adanya akulturasi budaya Bali dan China yang mempereratkan ikatan persaudaraan dan paguyuban di kawasan ini," sambung Sudarma.

Di tengah perkembangan dunia yang semakin kompetitif, kawasan Heritage Gajah Mada ini tak seramai dahulu saat masa kejayaannya. Rencananya Pemerintah Kota Denpasar akan merevitalisasi dan mengaktivasi kawasan Heritage Gajah Mada ini.

"Di tengah perkembangan dunia global yang semakin kompetitif di mana semua orang berkejaran untuk meningkatkan taraf hidupnya, serta millineal saat ini mulai meninggalkan tradisi yang telah ada turun menurun, dan kita semua harus mendukung Pemerintah Kota Denpasar yang akan merevitalisasi dan mengaktivasi kawasan Heritage Gajah Mada ini agar tidak menjadi kota yang suram," tegas Sudarma.